Kamis, 12 Agustus 2010

Gulai Gabus, Lamlhom

(Aceh lagi, 24)

Meskipun tadi tengah hari saat berada di air terjun kita sudah makan mie rebus dan durian lokal, menjelang jam tiga sore, saat sudah kembali turun dari gunung, Papi masih ingin pamer warung temuannya yang menyajikan menu andalan gulai ikan gabus...ya sudah kita mampirlah ke warung itu, meskipun agak harap-harap cemas, khawatir segala stok sudah habis...

Dan memang setelah sampai di warungnya, kompor warung sudah tidak menyala lagi, tetapi untung masih ada satu dua porsi pamungkas yang bisa kita cicipi...syukurlah...let's try!!

..warungnya persis di depan madrasah ibtidaiyah negeri...saya potret judul MIN-nya sekalian untuk mengingat nama lokasi warung ini  :)
..yang pertama dikeluarkan pak tukang warung adalah goreng ikan, goreng udang dan nasi...(Ulan nyengir karena sedang pingin nyengir saja..)
...goreng ayam juga ada, meskipun kok agak keras..
..naah..ini yang pingin dipamerkan Papi, gulai ikan gabus dengan kuah kental berbumbu dan cabai ijo yang dibiarkan utuh memanjang....ternyata memang ngresep gurihnya...plus pedes...cucok banget dah! :)

..minumannya dan cara menyajikan juga khas: "minuman paya" terdiri dari serutan buah pepaya, irisan kolang kaling atau buah atep dan cincau yang dicampur digelas dan diberi sirup...yang unik kemudian disediain air putih dingin, nah..si penjajan tinggal menuangkan air putih dingin itu ke gelas kalau ia mulai ingin minum...es buah yang segaar...
...untuk yang ini harus hati-hati...kita jangan meminta gelas untuk minum air yang ada dalam teko plastik itu..karena ini bukan teko minuman tapi teko air untuk cuci tangan...air dikucurkan untuk membasuh tangan dan ditampung di mangkuk hitam itu...ini cara cuci tangan yang higienis menurut saya, airnya mengalir, tidak dikobokan yang airnya itu-itu saja...hiii...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar