Kamis, 12 Agustus 2010

Masjid Turki

(Aceh lagi, 14)

...setelah mengunjungi rumah Cut NYak Dhien, Papi membawa kami ke perkampungan Bulan Sabit Merah...

Sebetulnya nama desa aslinya adalah Lampuuk (baca: Lampu-Uk), kemudian setelah desa tersebut sempat hancur lebur oleh Tsunami, pembangunannya kembali dibantu pendanaanya dari Turki, sehingga sekarang desa Lampuuk mempunyai nama alias yaitu desa Turki...kasihan ya...


..di desa Lampuuk ini direhab kembali Masjid Rahmatullah...
Yang unik dari masjid ini, sebagian interior di dalamnya adalah bagian masjid yang asli yang rusak, hancur oleh tsunami..
..naah inilah interior yang saya ceritakan di atas...pilar-pilar patah, dan tembok retak nyaris berjatuhan...khusus area ini dibatasi dengan pagar kaca...sebagai pengingat bencana memilukan itu....
..Ulan nyobain khotbah di mimbar Masjid Rahmatullah...mumpung nggak ada penjaganya jadi nggak ada yang nangkep katanya!
Masjid Rahmatullah ini besar dan kokoh, sayangnya si marbot masjid agak kuwalahan membersihkannya...karena saat kami masuk ke masjid, lantai masjid terasa ngeres alias berdebu....(memang seharusnya perlu beberapa tukang pel dengan persedian obat pel yang cukup untuk menjaga agar rumah Allah ini kinclong...tapi sanggupkah warga desa Lampuuk? setelah donatur Turkinya kembali ke negaranya?..)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar